Menikah,ya..semua orang pasti ingin menikah (terkecuali mereka yang punya komitmen untuk hidup sendiri,yang menyangkut soal keagamaan).Mempunyai pasangan hidup,membina rumah tangga,memiliki keturunan dan hidup bahagia sampai ajal tiba (oh indahnya) tentu diimpikan setiap orang.Apakah itu hal yang mudah untuk dilaksanakan? "ya.. tentu saja,ajak pasangan anda dan segeralah menikah".Tanpa persiapan yang matang??Tunggu dulu....
Banyak ditemui para pasangan usia muda yang telah memutuskan untuk menikah,istilahnya pernikahan dini(ala sinetron)."Daripada melakukan hal-hal yang tak seharusnya disaat pacaran,mendingan langsung nikah".Oooh begitu..tanpa persiapan?.Apakah masalah menikah muda?oohh,bagi saya tentu saja tidak.Mereka menikah di usia muda menurut saya tentu sudah mempunyai pertimbangan yang matang untuk itu (kecuali untuk yang kecelakaan,mau tidak mau harus menikah...tanggung jawab dong bro).Mereka sudah tau apa yang akan dihadapi kedepannya,masalah masalah yang akan timbul menikah di usia muda.Sifat-sifat orang muda yang yang masih ingin bersenang-senang,pemikiran yang masih labil dan berubah-ubah,cepat mengambil keputusan singkat tanpa berpikir panjang,mungkin salah satu kendala yang akan dihadapi.Hal itu pula yang kebanyakan menjadikan pernikahan mereka berakhir.Semuanya?Tidak semuanya pasti,banyak juga pasangan yang menikah muda tapi dapat menjalani kehidupan berumah tangga dengan baik.Dan itu pastinya mereka memutuskan menikah sudah dengan segala persiapan dan pemikiran yang matang.Yang pasti usia boleh muda,tapi pemikiran harus dewasa (dewasa tidak harus berumur "tua" kan?)
Ada yang usia muda sudah menikah,pasti juga ada yang sudah berumur (bukan tua ya) tapi belum memutuskan untuk menikah.Kenapa?Banyak pertimbangan soal segala sesuatunya pasti.Mereka yang sudah berumur tapi belum juga berumah tangga,seringkali menjadi bahan olok-olokan (sifatnya mungkin bercanda) teman-temannya yang telah lebih dulu berumah tangga."woy...lom nikah loe,dak laku ya?jelek sih..." Mungkin ada benarnya.Tapi belum menikah tidak selamanya tentang fisik kan?Pernah lihat wanita yang cantik jelita,pria yang tampan rupawan yang memasuki usia kepala tiga tapi belum juga berumah tangga?Apakah masih soal fisik?No.no..no..,ada banyak pertimbangan tentunya.Soal apa saja kalau begitu?Bagi mereka yang belum memutuskan menikah bisa jadi faktor kesiapan mental yang menjadi pertimbangan,juga tentang kesiapan materi,ekonomi,pendanaan,...duit!Mental sudah siap tapi masih terkendala materi,apakah bisa dipaksakan? "tenang aja sob,dak usah mikirin materi.kalo udah nikah pasti ada aj rejeki..rejeki anak!" Apakah akan selalu begitu?bagaimana bila akhirnya sudah menikah tanpa persiapan materi yang cukup,rejeki itu dak kunjung datang?Mungkin itulah yg menjadi pertimbangan.Mempunyai materi yang cukup,tak harus menunggu kaya raya tentunya baru menikah.Hingga cukup utk hidup sederhana,sekolah anak,kesehatan yang baik..itu sudah cukup."Ingat umur sob,ntar anak masih kecil,masih butuh dana untuk pendidikan loe udah jompo dak mampu kerja".Setuju untuk yang satu ini.Maka dari itu,harus diantisipasi dengan materi yang cukup untuk masa depan anak (tak harus kaya..nunggu kaya dak bakalan nikah).Pernah terpikirkan menikah tanpa persiapan materi?begitu anak mulai masuk usia sekolah dan kita tak punya dana untuk itu,akhirnya apa yang terjadi.Pendidikan anak terganggu,sekolah terhambat dan masa depan anak yang menjadi taruhannya (tidak berlaku untuk orang kaya asal pastinya,yang dari lahir udah kaya...harta orang tua)
Terlepas dari segala persiapan yang ada,usia untuk menikah sewajarnya mempunyai target (emang sasaran tembak) tertentu.Tapi tentunya target usia yang dijadikan patokan untuk menikah masih masuk batas kewajaran (target menikah usia 40 tidak wajar kan).Apalagi bagi kaum hawa,usia diatas 25 tahun saja apabila belum menikah akan disebut perawan tua (yang pria perjaka tua dong).Berapapun usia yang menjadi target untuk menikah dan apabila persiapan sudah cukup,ya segeralah menikah.Dan apabila sudah berumah tangga,sudah seharusnya untuk menjalaninya dengan baik dan menghadapi segala masalah dan kendala yang nantinya akan ditemui nantinya.Dengan demikian,kehidupan berumah tangga dapat dijalani dengan bahagia sampai anak cucu,sampai kakek nenek...sampai ajal menjemput.